Renungan...

Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya.
-Saidina Umar bin Al-Khatab

Mukadimah

Kecantikan bukan terletak pada pakaian yang dipakai tetapi ia bergantung kepada keelokan akhlak dan budi pekerti. - Saidina Ali bin Abi Thalib

Rabu, 17 Ogos 2011

A Cool Conversation on Hijab!


"I'm so tired"

"Tired of what?"

"Of all these people judging me."

"Who judged you?"

"Like that woman, every time I sit with her, she
tells me to wear hijab."

"Oh, hijab and music! The mother of all topics!"

"Yeah! I listen to music without hijab. haha!"

"Maybe she was just giving you advice."

"I don't need her advice. I know my religion. Can't
she mind her own business?"

"Maybe you misunderstood. She was just being
nice."

"Keeping out of my business, that would be
nice..."

"But it's her duty to encourage you do to good."

"Trust me. That was no encouragement. And what
do you mean 'good'?"

"Well, wearing hijab, that would be a good thing to
do."

"Says who?"

"It's in the Qur'an, isn't it?"

"Yes. She did quote me something."

"She said Surah an-Nur, and other places of the
Qur'an."

"Yes, but it's not a big sin anyway. Helping people
and praying is more important."

"True. But big things start with small things."

"That's a good point, but what you wear is not
important. What's important is to have a good
healthy heart."

"What you wear is not important?"

"That's what I said."

"Then why do you spend an hour every morning
fixing up?"

"What do you mean?"

"You spend money on cosmetics, not to mention
all the time you spend on fixing your hair and low-
carb dieting."

"So?"

"So, your appearance IS important."

"No. I said wearing hijab is not an important thing
in religion."

"If it's not an important thing in religion, why is it

mentioned in the Holy Qur'an?"

"You know I can't follow all that's in Qur'an."

"You mean God tells you something to do, you
disobey and then it's OK?"

"Yes. God is forgiving."

"God is forgiving to those who repent and do not
repeat their mistakes."

"Says who?"

"Says the same book that tells
you to cover."

"But I don't like hijab, it limits my freedom."

"But the lotions, lipsticks, mascara and other
cosmetics set you free?! What's your definition of
freedom anyway?"

"Freedom is in doing whatever you like to do."

"No. Freedom is in doing the right thing, not in
doing whatever we wish to do."

"Look! I've seen so many people who don't wear
hijab and are nice people, and so many who wear
hijab and are bad people."

"So what? There are people who are nice to you
but are alcoholic. Should we all be alcoholics?
You made a stupid point."

"I don't want to be an extremist or a fanatic. I'm OK
the way I am without hijab."

"Then you are a secular fanatic. An extremist in
disobeying God."

"You don't get it, if I wear hijab, who would marry
me?!"

"So all these people with hijab never get
married?!"

"Okay! What if I get married and my husband
doesn't like it? And wants me to remove it?"

"What if your husband wants you to go out with
him on a bank robbery?!"

"That's irrelevant, bank robbery is a crime."

"Disobeying your Creator is not a crime?"

"But then who would hire me?"

"A company that respects people for who they
are."

"Not after 9-11"

"Yes. After 9-11. Don't you know about Hanan
who just got into med school? And the other one,
what was her name, the girl who always wore a
white hijab.ummm."

"Yasmeen?"

"Yes. Yasmeen. She just finished her MBA and is
now interning for GE."

"Why do you reduce religion to a piece of cloth
anyway?"

"Why do you reduce womanhood to high heals
and lipstick colours?"

"You didn't answer my question."

"In fact, I did. Hijab is not just a piece of cloth.
It is
obeying God in a difficult environment. It is
courage, faith in action, and true womanhood. But
your short sleeves, tight pants."

"That's called 'fashion', you live in a cave or
something? First of all, hijab was founded by men
who wanted to control women."

"Really? I did not know men could control women
by hijab."

"Yes. That's what it is."

"What about the women who fight their husbands
to wear hijab? And women in France who are forced to remove their hijab by men? What do you say about that?"

"Well, that's different."

"What difference? The woman who asked you to wear hijab. she was a woman, right?"

"Right, but."

"But fashions that are designed and promoted by male-dominated corporations, set you free? Men have no control on exposing women and using them as a commodity?! Give me a break!"

"Wait, let me finish, I was saying."

"Saying what? You think that men control women by hijab?"

"Yes."

"Specifically how?"

"By te lling women how and what to wear, dummy!"

"Doesn't TV, magazines and movies tell you what t o wear, and how to be 'attractive'?"

"Of course, it's fashion."

"Isn't that control? Pressuring you to wear what they want you to wear?"

Silence

"Not just controlling you, but also controlling the market."

"What do you mean?"

"I mean, you are told to look skinny and anorexic like that woman on the cover of the magazine, by men who design those magazines and sell those products."

"I don't get it. What does hijab have to do with products."

"It has everything to do with that. Don't you see? Hijab is a threat to consumerism, women who spend billions of dollars to look skinny and live by standards of fashion designed by men.and then here is Islam, saying trash all that nonsense and focus on your soul, not on your looks, and do not worry what men think of your looks."

"Like I don't have to buy hijab? Isn't hijab a product?"

"Yes, it is. It is a product that sets you free from male-dominated consumer ism."

"Stop lecturing me! I WILL NOT WEAR HIJAB! It is awkward, outdated, and totally not suitable for this societ y ... Moreover, I am only 20 and too young to wear hijab!"

"Fine. Say that to your Lord, when you face Him on Judgment Day."

"Fine."

"Fine."

Silence

"Shut up and I don't want to hear more about hijab niqab schmijab Punjab !"

Silence.

She stared at the mirror, tired of arguing with herself all this time.

Successful enough, she managed to shut the voices in her head, with her own opinions triumphant in victory on the matter, and a final modern decision accepted by the society, rejected by the Faith.

Yes to curls or blowed dried hair, no to hijab.



_________________________
I have added cool emoticons to this message.
To see them go to http://x.exps.me?203482e9d3bb518b19734e2b4dfe0946

Isnin, 15 Ogos 2011

Jadikan dia milikku, Ya Rabb

Jadikan dia milikku, ya Rabb
Dia yang bermata penat
kerana menatap kalamMu tanpa jemu
Dia yang bersuara lemah
kerana alunan merdu zikir serta kalamMu

Jadikan dia milikku, ya Rabb
Dia yang pendiam
kerana menjaga tutur kata manisnya
kepada bukan mahramnya
Dia yang tampak serius
kerana menjaga senyumannya dan gurauannya
kepada bukan mahramnya

Jadikan dia milikku, ya Rabb
Dia yang penakut
untuk melakukan perbuatan laranganMu
Dia yang perkasa
untuk melawan nafsu dalam dirinya
Dia yang cergas
dalam setiap ibadatnya
Dia yang tegas
dalam menegurku sebagai seorang suami

Jadikan dia milikku, ya Rabb
Dia yang besederhana dalam kehidupan
Dia yang menghormati keluarganya sebelum aku
Dia yang menjadikan rumahtangga sebagai jalan akhiratnya

Jadikan dia milikku, ya Rabb
Dia yang sentiasa bersedia
untuk mengimamiku
dan menyahut panggilanMu

ya Rabb,
Jadikan aku sepertinya juga
andai diriku masih belum layak memilikinya
didunia ini
aku pinta kepadaMu
untuk menemuinya di syurga kelak

...ameen...

Ahad, 14 Ogos 2011

Lorong Zina..hati-hati..jangan sampai tersesat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Masuk hari ni, dah genap dua minggu berpuasa. Baazar masih ligat dibanjiri pengunjung. Tepat jam 5, keadaan bazaar seperti cendawan yang tumbuh selepas hujan. Tak kurang juga dengan restoran-restoran besar yang juga turut dibuka bagi menggamit pelanggan yang ingin menikmati berbuka puasa diluar.

Seronoknya melihat banyak keluarga mahupun pasangan yang sudah berkahwin yang sedang menunggu waktu berbuka disitu. Namun, hati terusik melihat pasangan-pasangan remaja yang masih belum berkahwin bermesra-mesra dan menangkap gambar bersentuh pipi dan sebagainya untuk diabadikan sebagai kenangan. Indah kan kenangan itu? Namun, ianya pasti bersulam hiba andai kenangan itu dilihat oleh suami atau isteri mereka suatu hari nanti.

Tiada langsung rasa cemburu dalam diri ni melihat mereka sedang beromantik disitu. Tetapi, apa yang menghairankan. Sepatutnya, dibulan Ramadhan ni, perlulah ada sikap menghormati. Mereka seolah-olah tidak ambil pusing lagi soal halal dan haram. Apa yang penting, keinginan dan nafsu dalam diri ditunaikan.

Ingin saya kongsikan tentang satu artikel yang mana saya temui didalam laptop. Pasti ianya cetusan dari seorang blogger, tetapi tak tahu nak 'credit' kepada siapa. Apapun, ianya sememangnya perkongsian yang menarik dan berharap minda anda dapat menangkap apa yang disampaikan..

LORONG ZINA

1) MEMANDANG seseorang terutama yang disayangi, sangat sukar di tahan. Daripada pandangan itulah akan menimbulkan suatu perasaan yang akhirnya meruntun keinginan. Jarang nikmat penglihatan ini digunakan sebaiknya.


2) SENTUHAN adalah untuk melahirkan rasa cinta dan kasih sayang . Tetapi, apabila mula menyentuh tangan pasangan yang bukan muhrim, terasakan sesuatu bergelora dalam jiwa.

3) BERSOLEK dan berhias menyerlahkan seri dan kecantikan. Ramai yang memuji wajah, rambut dan susuk tubuh yang menarik. Suruhan Allah agar menutup aurat tidak mampu ditunaikan.


4) HARUMAN yang digunakan sering membuat orang lain (berlainan jantina) berasa senang bersama. Alangkah bangganya apabila mereka terpesona dan tergoda.

5) DUDUK berdua-duaan apa salahnya. Sesekali perlukan privacy. Lagi pun bukannya apa-apa.
Tetapi, bila berdua-duaan begini, dorongan syaitan sukar ditepis.

6) HIBURAN menjadi pengubat kesunyiaan. Tanpanya terasa kosong dunia ini. Selalu bersama kawan-kawan lelaki dan perempuan ke pesta atau konsert. Masa banyak dihabiskan begitu daripada melakukan ibadat dan kadang-kadang sukar mengawal batas-batas pergaulan.

Firman Allah: (Al-Israa':32)
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

...wassalam...

Rahsia ketakutan saya..ssshhh~!




Assalamualaikum, sahabat...

Saya ada rahsia
Eh, mana boleh kasi tahu sini
Tapi, saya nak bagi tahu jugak
Saya geli dan takut dengan cacing dan ular
..apatah lagi dengan kala jengking
Saya dapat tahu
..dalam kubur kita nanti ada semua tu
Tapi, Allah 'bagi tahu' saya
ada caranya kalau nak selesaikan masalah ni
Kenala banyakkan ibadat kat dunia ni
Jangan lalai solat, taati ibu bapa dan suami

Saya ada rahsia
...lagi??
Ya, saya takut gelap
Kalau di rumah, ada suis lampu
..boleh tekan sendiri
Tapi, saya pun tahu
..dalam kubur nanti mana ada semua tu
kalau saya nak minta sediakan
...bolehkah saya tekan suis tu??
kenapa?
tangan dan kaki saya sudahpun dikapankan
saya takut!!
Tapi, Allah dah 'bagi tahu' saya
saya kena rajin membaca al-Quran
sebab 'dia'la yang akan memberi cahaya kepada saya nanti

tapi, saya bingung..
apakah saya perlu takutkan semua ni?
jika saya melakukan ibadat dan menjauhi kemungkaranNya
..apakah saya akan jauh dari neraka?
sehinggalah saya bertemu dengan jawapannya

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahawa tidak akan masuk neraka orang menangis kerana takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."

Seandainya, amal ibadatku tidak mampu menyelamatkan aku,
aku pinta kepadaMu..
anugerahkanlah mata yang menangis
...asbab kepada takutkan-Mu

Sabtu, 6 Ogos 2011

Kasih Allah kepadaku...

"Kamu tahu tak, sekarang ni dah macam-macam kes berlaku, terutamanya orang-orang perempuan ni. Naik motor bahaya sekarang ni,"ujar pak cik tu dengan nada bersungguh-sungguh.

Kata-kata pak cik ni benar-benar melemahkan semangatku untuk menunggang motorsikal ke kampus.

Memang ada benarnya kata-kata pak cik tu. Tidak dinafikan pada zaman sekarang ni, banyak sangat kes-kes yang melibatkan para wanita. Rogol, bunuh, ragut dan sebagainya. Hal ini sangat berbeza dengan era persekolahan rendahku dulu.

Semasa di sekolah, aku memang kerap pulang lewat. Ditinggalkan van sekolah dan dilupakan untuk diambil dari sekolah memang menjadi perkara biasa bagiku. Kalau ada kelas tambahan pada waktu malam, jika ahli keluargaku terlupa untuk menjemput, aku akan tunggu di luar sekolah tu sampai tengah malam. Aku tidak pernah kenal erti takut. hehehe..

Kalau aku ditinggalkan van sekolah, aku akan berjalan seorang diri pulang ke rumah yang berberapa puluh kilometer jauhnya dari sekolah. Kalau masuk acara larian beramai-ramai, pasti aku menang dari segi ketahanan.hahaha..

Hal ni terbawa-bawa sehingga ke sekolah menengah, pernah sampai 5jam aku tunggu untuk pulang. Aku sendiri tak faham kenapa aku sering dilupakan. sedih,sedih...sob3..
Protes aku? Paling kurang, aku akan buat muka sebek ja. Pastu, dapat duit.heeEE¬

Dan sekarang ni, aku sudahpun masuk ke universiti. Aku tak mahu menyusahkan keluargaku untuk menjemputku setiap kali cuti. Aku sanggup tinggal berbulan-bulan di kolej atau naik bas awam ja. Aku telah belajar berdikari sejak dari sekolah lagi. Sekarang, aku sudah memiliki sebuah skuter yang memudahkanku untuk ulang-alik dari kampus ke rumah sewa. Mak aku sendiri yang menyarankan aku membeli sebiji motorsikal. Aku yakin dari setiap keizinan mak aku pasti ada keberkatannya.

Pernah suatu petang tu, aku tertinggal van sekolah, sampai nak dekat maghrib aku tunggu.
Nak berjalan lagi, aku pun penat. Bayangkanlah, dengan tubuhku yang kecil menggalas sebuah beg yang 2x lebih berat daripada tubuhku. Biasela, sekolah rendah, kalau boleh semua buku nak bawa. Jadi, aku ambil keputusan untuk tunggu ja. Pasti mereka akan teringatkanku. Nak buat macam mana, hidup dalam sebuah keluarga yang mempunyai bilangan adik-beradik yang ramai, yang kecil ni memang akan selalu dilupakan.

Setelah hampir beberapa jam, aku terperasan ada pak cik motor ni duk tengok aku sambil menunggang motor melalui hadapan sekolahku. Aku malas nak ambil peduli. Aku kemudian melakarkan sesuatu di atas pasir dengan menggunakan sebatang ranting kecil. Sesekali aku menguis ulat gonggok yang cuba mengganggu kerja seniku. Kemudian, aku terperasan pak cik ni datang balik. Hairan aku dibuatnya, kenapa duk ulang-alik kat jalan ni. Pastu tengok-tengok. Kemudian, dia memberhentikan motornya dihadapan aku. Aku bingkas berdiri mendongak ke arahnya. Dia bertanya,
"Ayah terlupa datang ambil ker?"
Aku diam kemudiannya mengangguk.
"Naiklah, pak cik hantarkan."
Tanpa berfikir apa-apa, aku terus naik motor tu. Pastu dia bagi aku pakai helmet. Kemudian di suatu simpang tu, dia tanya aku, ke mana jalan rumahku. Aku boleh pulak lupa jalan rumahku. Boleh dikatakan dua kali pak cik tu pusing-pusing taman tu cari rumahku. Mana tidaknya, selalunya kalau aku berjalan pulang, aku ikut jalan kecil. Bila pak cik ni masuk jalan besar, memang sungguhla aku tak ingat. Kemudian pak cik tu tanya aku, nama taman aku. Barulah jumpa lorong rumahku. hahaha..apelah, buat malu jer.


Begitulah bezanya dengan era zaman sekarang ni, kalau la pak cik yang Allah hantarkan kepada aku berniat jahat terhadapku, aku sendiri tak pasti apa yang berlaku pada aku sekarang ni.Tambahan pula banyak kes penculikan kanak-kanak untuk dijadikan peminta sedekah dan ada juga yang dijual untuk diambil organ-organ penting untuk keuntungan masing-masing. Ya Allah, sungguh aku bersyukur dengan keadaan yang aku rasai sekarang.
Terima kasih ya Allah kerana sepanjang umurku yang 21tahun ni Kau telah menjagaku dan melindungiku. Malah aku bersyukur dengan segala nikmat yang Kau curahkan kepadaku.

Walaupun pelbagai dugaan yang aku hadapi menjelang dewasa ini, aku tetap bersyukur kerana setiap ujianNya kepadaku adalah untuk mendekatkanku kepadaNya kembali. Bertambah cinta aku kepadaNya. Alhamdulillah....

Selasa, 26 Julai 2011

Kisah Si Buruk yang cantik

Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Salam Sya'ban yang semakin berlalu pergi, kedatangan Ramadhan kini dirai. Bagaimana agaknya Ramadhan kali ini? Apa yang diharapkan semoga Ramadhan kali ini 1000x lebih baik dari yang sebelum ni. Jika Ramadhan yang lepas disia-siakan, gunalah peluang hidup ni untuk memperbaikinya semula. Beruntung ya sekarang ni masih bernafas untuk mencoret sedikit pengisian minda yang agak ringan sekadar muhasabah diri yang lekanya tak pernah tinggal sesaatpun.

Ilham yang telah lama bercambah diruangan minda ni kini terpaut juga dalam blog ni. Pernahkah kalian ingat tentang suatu kisah dongeng suatu masa dulu?
Kisah Si Anak Itik yang hodoh. Yang menjadi hairannya, si anak itik ini dulunya hodoh, memang lain dari adik-beradiknya yang lain. Tetapi, entah bagaimana si anak itik ni menjadi seekor itik yang cantik apabila ianya dewasa. Perasan atau tidak, kehidupan si anak itik sama seperti kita.

Jika dahulunya kita berkeadaan comot, kusut masai, kurang cantik, kurang hensem serta bermacam-macam lagi. Sehinggakan kita menyalahkan takdir yang menjadikan kita ni buruk berbanding orang lain. Bermula dari situ, timbullah pelbagai persoalan yang mengungkit segala apa yang dijadikan Allah. Hilanglah rasa bersyukur disitu.

Tetapi, pernahkah kita terfikir, selain Allah menciptakan makhluk dengan sedemikian rupa, Allah juga mencipta perasaan. Perasaan untuk menghargai dan memuji orang lain. Walau macam mana pun cantik, kacak dan anggunnya anda, jika Allah tidak meredhakan perasaan melihat diri anda itu cantik, anda tidak akan dipandang cantik. Hati dan perasaan sememangnya milik kita akan tetapi, ianya diciptakan Allah. Allah lebih tahu.

Ingin saya kongsikan dengan anda pengalaman saya. Suka untuk saya kongsi dengan anda kerana sememangnya apa yang dikarang di dalam blog ni segalanya bersangkut paut dengan pengalaman dan kisah hidup saya. Beginilah, pernah saya memuji kecantikan seorang gadis ni. Subhanallah, dia sangat cantik. Maksud kecantikan tu apabila melihat wajahnya yang tampak sempurna. Namun, terbit kesal dalam hati kerana dia tidak menutup aurat sepenuhnya. Walaubagiamanapun, saya berharap semoga dia mendapat hidayahNya sebelum terlewat. Berbalik kepada kisah si gadis ni, apabila mendengar pujian terhadapanya, sahabat saya terus memotong.

"Cantik apanya dayah. Tolongla...muka pucat la"

Tersenyum saya mendengar katanya. Butakah aku? Apakah aku melihatnya dengan mata hati atau mata nafsu? Rupa-rupanya, ada kisah disebalik komen sahabat saya pada gadis ni. Nak diceritakan, sahabat saya sebenarnya ada konflik dan menyimpan rasa dendam kerana perbuatan si gadis ni kepadanya suatu ketika dahulu. Ya, saya pun pernah mendengar hal berkenaan dengan gadis ini dari mulut orang lain. Biasalah, kehidupan wanita. Ada yang suka, ada yang tak suka. Berita yang buruk mudah ja tersebar.

Maka dengan itu, saya klasifikasikan pandangan sahabat saya ni datangnya dari hatinya. Apabila hatinya ada kebencian, apa yang dilihatnya akan menjadi sebaliknya. Betapa hebatnya ciptaan Allah, Dia bukan sahaja mencipta pelbagai wajah manusia yang berbeza, atau bentuk cop jari yang dimiliki oleh manusia seluruh dunia, malah Dia juga menciptakan persaaan yang berbeza walaupun pandangan ditumpukan kepada objek yang sama. Waah..macam subjek fizik pulak.hehe..

Apa yang nak disimpulkan disini adalah, walaupun diri merasakan tidak cantik/hensem, jika diri dan jiwa kita disolek dengan akhlak dan ketaqwaan kepadaNya, insyaAllah, ianya akan tergambar melalui wajah kita. Seperti kata-kata dari Saidina Umar al-Khatab, yang saya letak dalam blog ni,

"Barangsiapa yang jernih hatinya akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata diwajahnya."


Nah! Usah bersedih hati jika anda rasa kurang cantik atau kurang hensem. Yang perlu kita tahu ialah kecantikan itu adalah subjektif. Ada orang rasa anda buruk, anda yang rasa anda cantik atau hensem. Yang penting, bukanlah kecantikan/keheenseman ni yang menentukan aturan hidup anda didunia dan diakhirat kelak. Sekarang tanya pada diri anda, anda cantik dimana?


Jaa mata~

Assalamualaikum ^_^

Selasa, 5 Julai 2011

Kenapa susah-susah nak buang yang keruh...

Orang kata, buang yang keruh, ambil yang jernih
Kenapa susah-susah nak tapis yang keruh dengan yang jernih?
Kan senang pilih yang jernih terus...
Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamualaikum..

Begitulah kita, dalam ikatan persahabatan mahupun suami-isteri, perlu ada sikap saling memaafkan dan mengakui kesalahan masing-masing. Kebanyakan daripada kita, apabila timbulnya krisis dalam sesuatu perhubungan, terus diputuskan ikatan tersebut. Bukankah dalam Islam sendiri melarang kita untuk memutuskan ikata silaturrahim?

Jika antara kita yang berkelahi, cepat-cepatlah berdamai. Apabila seseorang ingin berbaik semula dengan kita, jangan diikut ego dan sikap sombong yang memuncak dalam diri kita. Saling memaafkan dan lupakan segala persengketaan yang pernah berlaku. Jalinkan hubungan seperti biasa. Mungkin ada diantara kita yang susah untuk melupakan dan seringkali menyimpan dendam. Tetapi, saudara/i perlu ingat, sedangkan Rasulullah yang maksum pun memaafkan umatnya, inikan pula kita. Pernah dahulu semasa penerimaan Islam di Makkah, penduduk-penduduk serta kana-kanak membaling batu bertubi-tubi di belakang baginda. Bukan itu sahaja, baginda juga pernah dibaling tahi, dihina, serta dipulau. Tetapi, baginda hanya mengatakan bahawa, "Mereka tidak tahu." MasyaAllah, begitu tinggi akhlak baginda, sentiasa bersikap memaafkan.

Biarlah mereka yang jahil melempar segala perbuatan mereka kepada kita. Usah dibalas. Saya petik tentang kisah sahabat yang dicintai Nabi.

Pada ketika itu, sahabat baginda,Saidina Abu Bakar r.a. serta baginda dicaci oleh orang kafir. Lalu, sahabatnya membalas cacian tersebut sedangkan sebelum itu, baginda hanya tersenyum. Tetapi, setelah sahabatnya membalas cacian tersebut, baginda terus beredar.

Lalu, ditanya oleh sahabatnya tentang hal ini, "Ya Rasulullah, tadi dia mencaci makiku namun engkau tetap duduk, tapi setelah ku balasi sebahagian kata-katanya, engkau marah dan berdiri. Mengapa demikian ya Rasulullah?"

Maka dengan itu, Rasulullah pun menjawab," Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling darimu. Ketika engkau membalas perkataannya, datanglah syaitan dan aku tidak sudi duduk bersama syaitan itu," jawab Rasulullah S.A.W.

Kemudian baginda meneruskan nasihatnya, " Tidak teraniaya seseorang kerana penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahakan kepadanya kemuliaan dan kesabaran."
(Hadith Riwayat Imam Ahmad dari Abu Kabsyah Al Anmari)

Memang ada kebenaran yang terselit didalam butiran nasihat yang disampaikan oleh baginda. Malah, saya sendiri pernah merasakan bagaimana rasanya dicaci serta diherdik oleh seseorang yang bersikap ingin berdebat. Bertubi-tubi kesalahan saya yang dihujahnya. Deraian air mata ini hanya Allah sahaja yang memahaminya. Lalu, saya tadahkan tangan saya berdoa dengan sepenuh hati saya, meminta agar mereka menyedari tentang apa yang mereka lakukan kepada saya. Selepas berbapa hari kemudian, saya disapa olehnya.

Dalam hati ini terbit rasa kesyukuran yang teramat sangat kerana mereka melayan saya seperti tiada apa yang berlaku. Mungkin orang akan kata saya ini bodoh dan senang sahaja melupakan apa yang orang buat kepada saya. Tetapi, sungguh saya berasa seronok kerana saya sudah buang yang keruh, dan mengambil yang jernih. Dalam setiap perkara bukan segalanya yang keruh, tetapi ada juga kejernihannya. Kita jangan pandang keburukan yang orang buat kepada kita, tetapi lihatlah segala kebaikan yang mereka berikan kepada kita sebelum ini. Barulah terasa manisnya kehidupan :)

Assalamualaikum... ^_^